Tuesday, July 8, 2014

sampai jumpa 2 bulan lagi

Sehari posting tiga? anggaplah ngabuburit sekaligus pelampiasan karena kesibukan di semester enam yang padat merayap............


Besok adalah hari terakhir sahur dan buka puasa bareng keluarga di tahun ini. Lebaran tahun ini pun ga bisa bersama keluarga, tetapi bersama keluarga baru saya yaitu : KKN KTB01. :)

Sambas, desa temajuk, Kalimantan Barat disanalah tempat kami akan bertempat tinggal selama 2 bulan. Kebetulan saya dapat desa takam patah. katanya sih, alat untuk nyalain listriknya lagi rusak, dan karena ini daerah desa pelosok yang dekat perbatasan malaysia, sinyal sulit didapatkan. Sementara ganti nomer simpati dulu selama 2 bulan. mau tau nomernya tanya aja. #kayakadayangmaunanyaja huhu :(

Belum pernah ke kalimantan. Jadi ini pertama kalinya nanti menginjakkan kaki ke kalimantan. Semoga bisa bermanfaat. karena saya juga ga tau kayak apa desa temajuk. ternyata seperti ini........





Ngasih fotonya gambar yang bagus-bagus biar semangat KKNnya. Semoga indah gambarnya senyata apa yang saya alamin selama KKN. hehehe. aaamiin :)

Sehabis KKN, pasti saya akan posting! sampai ketemu 2 bulan lagi. :)

nikah muda?

Menginjak usia 20-an. (yaampun tuak amat).
Terkadang mulai terbersit kata-kata "kawin kapan?" "si anu udah nikah" "si ini udah punya anak" belum lagi ibu yang suka mengingatkan saya "kamu nikah paling lama 23 aja, abang aja 23" ini menjadi beban yang amat berat bagi saya seorang adik abang berjenis kelamin wanita. yang punya abang laki. menikah di usia muda dua puluh tiga. dan usia 23 buat saya adalah 2 tahun lagi. #jegeeerrrr

Kalian juga sudah mulai tahu ada hadits yang diriwayatkan oleh Baihawi dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda, "apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya."

menikah itu menyempurnakan setengah agamanya. Tapi, bagi gue menikah itu adalah ibadah paling beresiko. karena ketika seseorang mengikatkan dirinya untuk saling mencintai dalam ikatan suci bernama perkawinan dimana (bagi gue) ikatan sekali seumur hidup berarti ia harus siap menanggung segala resiko akibat ikatan perkawinan tersebut. Its mean, kita sebagai suami-istri punya tanggung jawab untuk saling mencintai, mempertahankan rumah tangga, memiliki keturunan, mendidik anak menjadi anak yang soleh/ah.

ketika sudah berumah tangga, ada kalanya kita mengalami puber kedua. dimana kembali seperti usia remaja yang mencari identitas dirinya. mulai terombang-ambing, dan mulai merasakan ketidakpuasan dalam hidup dan seperti usia muda adakalanya terbersit untuk memiliki pasangan lagi. (Catatan Hati Seorang Istri Banget). Belum lagi namanya sindrom kebosanan dalam rumah tangga. atau apa tujuan dari pernikahan itu sendiri? apakah semua pasangan menikah untuk menghasilkan keturunan? bagaimana jika belum diberikan keturunan hingga bertahun-tahun? apakah suami akan poligami dengan alasan tidak dapat memiliki keturunan ataukah bercerai? astaghfirullah...

ada banyak. banyak sekali resiko-resiko yang cukup membuat saya berpikir ulang mengenai menikah muda. ketika nanti akan menikah dengan seseorang. berarti kita sudah siap dengan segala resikonya. kelebihan dan kekurangan pasangan. dan jelas harus satu tujuan dalam mendirikan rumah tangga.

gue salut sama orang-orang yang menikah muda. bukan persoalan rezeki, rezeki pasti sudah diatur oleh Tuhan. tetapi lebih ke mental. yak, menikah itu memerlukan kesiapan mental masing-masing manusia. bukan sekedar melampiaskan nafsu belaka.

pesta demokrasi #katanya

halo hari-hari menjelang pemilihan presiden. Sudah tentu banyak dari kita telah menentukan pilihan, ataupun masih terbelenggu oleh banyak isu-isu hingga pada akhirnya masih belum bisa menentukan pilihan atau mungkin lebih memilih untuk diam apatis karena tak suka dengan pilpres saat ini.

Pilpres saat ini telah memberikan gambaran betapa Indonesia masih mudah konflik hanya karna dipicu  isu-isu yang tak tau mana benar dan salahnya. Pendukungnya pun cinta pada "capres-cawapresnya" tapi cinta buta. Mencintai tanpa peduli melihat mana yang buruk mana yang baik. Ketika disinggung sedikit, amarah memuncak membela mati-matian, saling ejek sana-sini.

Tak terima ketika dikritik ataupun melihat berita yang menjelekkan kemudian menghasut orang-orang untuk ikut menjadi benci dan menjelek-jelekkan satu capres-cawapres  yang lain. Media yang seharusnya netral kini bias tak lagi memberikan info sesuai pilar-pilar demokrasi negara. Media hanya sebagai alat propaganda kekuasaan yang saling menjatuhkan. Berlomba-lomba menonjolkan sisi baiknya calon yang didukung dan menunjukkan sisi negatifnya calon lawan. Media kini sudah menjadi alat pembentuk citra bagi capres-cawapres yang didukung. Yang paling sering terlihat adalah tv merah dan tv biru yang saling berlomba-lomba menjatuhkan calon capres-cawapres lawan. Tak hanya tivi, koran, berita di internet kini memberikan informasi yang menjuruskan ke salah satu pasangan calon. Euwhhh......

Yuk buka mata!
bahwa dalam melihat setiap pasangan calon capres-cawapres bukan yang kita lihat bentuk sisi negatifnya. Tetapi sisi positifnya. Toh mereka manusia, yang pasti tidak sempurna. Siapapun pilihannya, mari kita hargai. Berbeda pilihan itu hal yang wajar. Hentikan menjelek-jelekkan satu sama lain melalui media sosial, hentikan membuat berita opini yang hanya memojokkan salah satu pihak. Berhenti mengeshare hal-hal negatif dari masing-masing pasangan.

katanya ini pesta demokrasi Indonesia. Jika ini sebuah pesta demokrasi, lalu seharusnya masyarakat merayakan dengan hati gembira dan bahagia bukan saling ejek dan hina.

Mari rayakan pesta demokrasi di bulan baik ini dengan hal-hal yang baik. Jangan lupa tanggal 9 kita mencoblos pilihan kita. Sehabis coblosan jangan ngupil, ntar idungnya kena ungu-ungu......... #yaopoeeee

anw, kamu sudah menentukan pilihan belum Na?
sudah dong. aku pilih salam telunjuk, salam satu jari :) #bukankampanye #cumangasihtau

Selamat merayakan pesta demokrasi!!!! :)