kucing kesayangan, kucing kampung. yang belom pernah gue tulis disini
namanya Popo, kemarin tanggal 5 mei 2011, setelah Isya menghembuskan nafas terakhirnya :'( :'(
gue rawat sejak kecil, dilatih untuk bisa bertahan hidup melawan kejamnya kucing-kucing lain yang suka nakal, ngga bisa makan tulang, suka tidur di mobil yang mesinnya hangat, suka susu, ngga terlalu suka kepala udang, suka tidur dikursi
setiap pulang, popo langsung nunggu di depan pintu rumah, tanpa gue, adek-adek gue atau nyokap gue, dia ga berani masuk kerumah. bersama kawan semata wayangnya bucil, mereka selalu bersama dalam keadaan apapun, bahkan setelah popo meninggal
yang abu-abu namanya bucil, yang putih berwarna-warni popo
bahkan tidur pun selalu bersama
lalu kenapa mereka dipisahkan??? inilah takdir. sebuah takdir yang harus kita terima.
bukankah di setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan?
inilah kematian, tanpa diduga, tiba-tiba datang
sekarang bukan saatnya nangis lagi na, hingga hari ini gue masih nangis setiap liat foto popo, bahkan berangkat Intensif pun, gue tersendat-sendat karna nangis terus dijalan
bucil, kucing yang satu ini begitu tegar menghadapi kematian sahabatnya. ketika popo meninggal, gue yang terisak-isak meler didepan rumah, bucil datang, menemani, tidur disebelah kursi gue, sambil ngeliatin muka gue yang merah dan penuh air dimana-mana.
gue dan bucil, kita berdua, harus kuat! jangan sedih lagi, bucil i'll always beside you, kita harus ikhlas......
popo, selamat jalan... semoga kita dipertemukan Allah di surga nanti :')
hari ini. 6 mei 2011. tepat ulang tahun adik yang sudah mendahului gue, ainani abshari fa'idh. selamat ulang tahun yang ke 13 ainani :)
mungkin Popo adalah kado untukmu disurga, agar selalu menemanimu disana.....
Popo, you'll be in my heart :')
*baru kali ini, nulis sambil nangis. huuuuuu cengeeeeng lu naaa
No comments:
Post a Comment