Thursday, July 19, 2012

topeng monyet : hiburan yang menyiksa sang aktor laga

" dung dung tak tak dung " bunyi tabuh dendang mulai dibunyikan, monyet kecil beraksi di perempatan jalan condong catur, Jogjakarta. Ya, itulah topeng monyet yang sering saya lihat akhir-akhir ini. Lucu, sekaligus memprihatinkan.

Fisiknya kurus, lehernya diikat dengan rantai besi sambil bergaya ala kuda lumping dan berjalan kesana kemari. wajahnya polos. lalu orang-orang mulai memberikan sedikit uang kepada pawangnya. entah karena merasa terhibur atau merasa iba saja.

Sejak kecil tentu kita tidak pernah asing dengan hiburan topeng monyet ini, biasanya berkeliling dari rumah ke rumah. lalu terkenal kalimat "sarimin pergi ke pasar" kemudian sang monyet berjalan sambil memakai payung dan kaca mata hitam. Namun, rupanya dibalik atraksi lucunya topeng monyet. Aktor pemainnya justru mengalami penyiksaan.


Melihat sekilas cara topeng monyet bermain, dengan ditarik-tarik rantai lehernya kesana kemari itu sudah cukup memperlihatkan sang monyet kesakitan. Bahkan kucing saya aja, yang diiket lehernya pake kain buat main doang udah merasa risih dan sakit keliatannya. gimana dirantainya pake besi, dan sering banget ditarik-tarik? gak ngebayang betapa sakitnya..... :''''

dan itu baru secuil kekejaman yang terlihat oleh kita, di belakang layar justru lebih kejam lagi rupanya. Cara dilatihnya pun dengan cara-cara yang tak berkeprihewanan. beberapa cara agar monyet nurut setelah saya comot-comot dari blog orang :

"Monyet apabila ga nurut dgn cara dibiarkan amat kelaparan, harus digantung terbalik setiap hari selama berjam2 lamanya "
 "Cara melatih hewan yg paling efektif yaitu membuat mereka sangat kelaparan agar nurut."
 "pertama-tama di iket dulu tangan dan lehernya selama latihan berlangsung, latihan pun memakan waktu cukup lama"

Rasanya penderitaan, kesakitan, penyiksaan, kelaparan terus dialami monyet-monyet kecil ini hingga akhirnya mereka mati dan dibuang begitu saja. Topeng monyet telah menjadi wadah penyiksaan hewan yang hingga kini masih terus ada keberadaannya. Semoga penyiksaan hewan seperti ini segera berakhir secepetnya! ga tahan ngeliat hewan-hewan ini terus disiksa sedemikian rupa. :'(



Ada gak sih sebenernya UU yang mengatur?
Nah, di Indonesia sendiri kita mempunyai Undang - Undang Kesejahteraan Satwa yang terdapat pada KUHP pasal 302 dan Undang - Undang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya No 5 Tahun 1990, sayangnya UU ini kurang tegas dalam pelaksanaannya, sehingga masih terus saja terjadi penyiksaan terhadap hewan seperti topeng monyet ini.

Berikut kalo mau liat bagaimana sang monyet dilatih supaya bisa bermain di laga hiburan, topeng monyet, monggo cekidot ----> disini

Bagaimanapun, bagi saya monyet adalah hewan bebas yang seharusnya tinggal di habitatnya. Bukan dieksploitasi untuk bekerja sedemikian rupa hingga disiksa kaya gini. Hewan juga makhluk hidup yang punya hak - hak nya untuk hidup. Yang jelas, topeng monyet bukan hiburan menggemaskan lagi ketika kita tau bagaimana proses dibalik layar topeng monyet. sebagai manusia, saatnya kita menolak kekerasan pada Hewan, karena hewan patut untuk dilindungi kelestariannya!! Hip hip hewaaaaan!! :D

No comments: