Friday, July 16, 2010

trauma terhadap ikan

CABE NAIK CABE NAIIIIIK!!!!

sebagai penggemar berat cabe saya sangat takut hal ini terjadi. dan kemudian ini benar-benar terjadi. MAMAAAAAK JANGAN LARANG AKU UNTUK TIDAK MAKAN CABAAAI
ketika nanti lagi makan soto di kantin seperti biasa saya pasti ngambil 4sendok sambel "mbak 4 sendok sambel ya mbak" bisa-bisa mbaknya akan menggunakan tarif sambel " yaudah 4 ribu ya dek, satu sendok seribu"
kalo begini terus bisa-bisa saya kurus karna tak bisa makan sambal. nasi akan sangat nikmat ketika ada sambal, gorengan paling mantap ada cabai. ah cabai saya mengagumimu melebihi shah rukh khan

masih soal makanan. saya amat membenci ikan, padahal saya suka sekali seafood. ini bermula karena suatu kejadian, yang hampir membuat saya meninggal di tempat. karena apa? karena si ikan

ketika itu disaat liburan UAS kelas 12, seperti biasa kegiatan pagi saya adalah menemani ibu makan sambil ngobrol sebelum ibu berangkat kerja.
karena kebanyakan ngobrol ibu udah selesai duluan makannya dan langsung menuju mobil untuk berangkat ke kantor.

saya pamit lalu melanjutkan makan ikan. tapi emang dasarnya si ikan pas mati nya ga ikhlas, walhasil saya makan duri ikan sampe ga bisa napas. mangap-mangap kaya ikan sambil batuk-batuk berusaha mengeluarkan duri di dalam tenggorokkan, saya minumin air putih, ga mempan. makan nasi langsung telen, ga mempan juga -____-

untungnya ibu belum berangkat kerja lagi manasin mobil. saya panik sambil mau nangis menangisi nasib malang saya
"mamaaaaa durinya ma uhuk masuk ke tenggorokkan ga bisa keluar uhuk uhuk" ibu menjadi sangat panik, dan suasana menjadi menegangkan karena sama-sama panik.
akhirnya ibu bilang " ayo ke rumah sakit aja sekarang! "

NGUING NGUING bagaikan mobil ambulan, mobil saya melaju cepat padahal sebenernya ibu ga bisa ngebut. di jalan saya masih terbatuk-batuk berusaha mengeluarkan duri dengan berbagai cara, berusaha memuntahkan namun gagal. akhirnya minumin air putih sebanyak mungkin.

udah pasrah karena jadi susah nafas. tiba-tiba ditengah jalan saya ketawa sendiri "hahahahaha alhamdulillah"
ibu yang panik kenapa anaknya jadi bisa ketawa sendiri. apakah dia kembali gila seperti dulu?
"kenapa na? ko sudah bisa ketawa?"
"hihihi ma, udah ilang durinyaaaaa"
"jadi? pulang lagi? ga jadi ke rumah sakit?"
"iya ma hehe, kan durinya udah ilang sendiri hohohoho maaaaap maaa"
" -____- "

ibu langsung mengantar saya pulang. dan saya langsung merasa trauma terhadap ikan. jenis apapun itu.
hingga sekarang saya tak suka lagi dengan ikan, berbagai jenisnya saya tetap tidak suka. kapok makan ikan, ga akan pernah lagi deh

No comments: